Runtuhnya kesombongan


Runtuhnya Kesombongan
         Oleh : Abdullah Faqih, S.Pd.I.    

Pagi yang cerah, pemandangan di perasaanku terlihat indah sekali. Kicauan burung-burung mengiringi langkah perjalanan hidup. Saat itu aku duduk di depan rumah, kulihat seorang berbelanja di sebuah Toko. Seseorang tersebut dengan memakai pakaian atau sesuatu yang berlebihan. Setelah aku perhatikan cara bicara orang tersebut termasuk orang yang kaya.
Beberapa hari kemudian, akhirnya banyak warga yang tau siapa sebenarnya orang itu, ternyata orang itu bernama ibu Tina. Setelah semua orang mengenal ibu Tina, maka ibu-ibu di desa itu berusaha menjalin hubungan lebih dekat dengan ibu Tina. Dengan harapan apabila ada yang mengalami kesulitan bisa saling membantu.
“setelah beberapa hari kemudian” ada salah satu tetangga namanya ibu Asih, anaknya mengalami sakit keras dan ibu Asih tersebut tidak mempunyai uang untukpengobatan anaknya di rumah sakit. Kemudian ibu Asih berfikir bahwa ibu Tina mau membantunya. Dengan meminjamkan uang untuk pengobatan anaknya. Akhirnya ibu Asih berusaha mencari pinjaman uang kepada ibu Tina, demi anaknya.
Setelah itu ibu Asih meminta bantuan kepada ibu Tina, ternyata ibu Tina tidak bisa meminjami uang dengan alasan yang tidak masuk akal. Bahkan, ibu Tida mengejek ibu Asih. Ibu Tina memang tidak bisa meminjami uang kepada ibu Asih, tapi ibu Tina kalau berkumpul dengan orang lain selalu menceritakan harta atau kekayaan yang dimilikinya.
Bahkan ibu Tina selalu mengejek seseorang apabila ada orang yang berpakaiantidak rapi, tapi kini semua orang sudah mengerti dan faham karakter ibu Tina sebenarnya.
Suatu hari ibu Tina, mengalami kecelakaan pada saat naik mobil dan kecelakaan itu terjadi. Diperempatan jalan. Waktu terjadi kecelakaan itu. Dan ibu Asih melihat sendiri kejadian atau peristiwa kecelakaan yang di alami ibu Tina. Ibu Asih berusaha untuk menolongnya, kemudian Ibu Asih berteriak meminta bantuan kepada warga supaya bisa menolong bu Tina yang wajahnya berlumuran darah. Akibat dari kecelakaan itu! Setelah ibu Tina dan Ibu Tina sudah berada di rumah sakit. Bu Tina pada saat itu masih dalam keadaan tidak sadar. ibu Asih adalah orang yang hatinya sanagt mulia. Walaupun dia dahulu waktu anaknya sakit berusaha meminjam uang kepada Ibu Tina tetapi tidak dipinjami, akan tetapi bu Asih tidak memiliki rasa dendam kepada ibu Tina. Ibu Asih selalu berkata “Allah itu maha pencerah, maha pengasih, dan penyayang bahkan maha segala-segalanya.”
Tak lama kemudian, bu Tina sudah sadarkan diri, warga di pedesaan itu juga banyak menjenguknya. Ibu Tina bertanya kepada salah satu seseorang “siapa yang menolongku pertama kali??” kemudian orang yang ditanya itupun menjawab. “Yang menolongmu pertama kali itu ibu Asih.” Bu Tina wajahnya nampak kaget sekali ketika mendengar bahwa orang yang pertama kali menolongnya adalah ibu Asih. Mungkin bu Tina merasa malu karena malu terhadap dirinya sendiri. Karena waktu itu ibu Asih berusaha meminta bantuan kepadanya, tapi dia tidak mau menolongnya. Bahkan dia memamerkan segala harta yang dia punya. Dalam kehidupan ibu Tina harta adalah segala-galanya bu Tina selalu mengandalkan harta yang dimilikinya.
Memang bu Tina selain orangnya pelit sama orang lain. Dia juga sangat sombong sekali sebelum kecelakaan itu. Bu Tina kalau sama orang itu terlihat angkuh, suka menghina orang fakir miskin,sekalipun tidak pernah bersikap ramah tamah sama orang. Ibu Tina kalau berteman hanya dengan kalangan orang kaya saja yang di ajak bergaul. Setelah kecelakaan tersebut. Bu Tina merasa sendiri bahwa dirinya telah berbuat tidak baik atau sombong. Setelah ibu Tina sembuh dan keluar dari rumah sakit. Akhirnya bu Tina menemui ibu Asih dan meminta maaf kepada ibu Asih atas segala kesalahannya. Dan ibu Asihpun memaafkannya juga. Akhirnya mereka bersahabat dan bu Tina mulai bersikap ramah dengan tetangga atau masyarakat di sekitarnya. Sungguh Aku sangat terharu dengan kejadian itu.

2 komentar:

Jangan Lupa Komentarya ya