JODOH


                                      IKATAN JODOH KALUNG PERMATA
Oleh: Abdullah Faqih, S.Pd.I
   Pada zaman dahulu hiduplah seorang lelaki dari keluarga yang sederhana,dia adalah Jamaluddin.dia anak yang baik dan jujur di kalangan masyarakat. Walaupun dia berasal  dari keluarga yang sederhana,akan tetapi keluarga tersebut bahagia dengan yang dimilikinya.
   Suatu hari orang tua jamaluddin itu pergi berlayar ke pulau sebrang,lalu dia mendengar kabar bahwa kapal yang di tumpangi oleh orang tuanya itu mengalami kecelakaan,tenggelam di lautan yang luas itu. Betapa sedihnya hati jamaluddin mendengar kabar tersebut. Dia sekarang hidup sendiri tanpa di dampingi orang tua yang dulu selalu menghibur dan memberi semngat kepadanya.
     Hari demi hari jamaluddi mencoba tegar dan tabah menghadapi cobaan tersebut. Jamaluddin pun sudah mulai melupakan kabar tersebut dan dia menatap masa depannya.
   Karena dia berasal dari keluarga yang sederhana dan tak punya apa apa,di suatu pagi  dia merasa kelparan yang amat sangat. Dia tak tahu harus makan apa karena dia tidak punya uang. Dia pun berjalan dengan memegangi perutnya yang kelaparan.
  Sampai akhirnya dia menemukan sebuah kantong hitam yang bertalikan sutera,dia pun mengambilnya dan embawanya pulang kerumah. Setlah sampai dirumah dia membukanya dan dia kaget dengan apa yang ada di dalam kantong tersebut ternyata kalung permata yang sangat mewah,dan dia pun berniat untuk menjualnya.
   Ketika sampai di pasar dia mendengar berita heboh seorang lelaki tua yang berteriak kehilangan kehilangan kalung permata dan dia bersedia untuk membayar siapapun yang menenmukan kalung permata tersebut.
  Mendengar hal tersebut jamaluddin langsung menghampiri lelaki tua itu seraya berkata ”ini aku kembalikan apa yang seharusnya yang menjadi milikmu”. Lelaki tua itu sangat bahagia karena kalung permata itu di temukan dan kembali kepadanya. Sesuai janji lelaki tua itu, ia hendak membayar jamaluddin karena sudah menenmukan kalungnya tersebut. Akan tetapi jamaluddin menolaknya padahal ia sangat membtuhkan uang tersebut untuk makan. Lelaki tua itu pun merasa heran karena dia baru kali ini dia memnemukan seseorang yang menolak ketika hendak di kasih uang dan dia berkata dalam hati,”andai ku bisa berjumpa lagi dengannya maka aku akan nikahkan dia dengan putriku”. Lelaki tua itupun mengucapkan terimakasih dan pergi meninggalkan jamaluddin.

   Satu bulan kemudian,Jamaluddin memutuskan untuk pergi merantau di negri sebrang dengan harapan nasibnhya lebih baik dan ekonominya bias baik pula. Dia pun berangkat dengan penuh keyakinan akan hal itu,karena dia punya satu prinsip yaitu barang siapa yang bersungguh sungguh maka ia akan berhasil dan barang siapa yang berjalan maka ia akan sampai”.
  Dia berangkat ke negri sebrang menaiki kapal,ketika kapal berada di tengah tengah laut tiba tiba badai dating dengan angin kencang dan ombak yang sangat besar. Kapal yang di naiki jamaluddin ituppun terombang ambing di tengah tengah laut dan akhirnya pecah. Jamaluddin yang berpegangan dengan sebatang papan masih terombang ambing selama sehari penuh di tengah lautan sampai akhirnya dia terdampar di sebuah pulau yang tidak ia kenali. Lalu dia masuk kesalah satu desa di pulau tersebut dan memasuki masjid untuk membersihkan diri. Setelah itu dia mengaji di masjid tersebut.
  Warga desa tersebut tertegun kaget, mereka berkata”siapa yang mengaji dengan suara seindah ini, subhanallah.” Mereka pun berbondong bondong pergi ke masjid dan yang mereka lihat adalah seorang pria yang sedang membaca Alqur’an. Mereka mendengarkan jamaluddin mengaji sampai selesai.
 
  Setelah membaca qur’an jamaluddin kaget kenpa bnyak masyrakat yang melihatnya. Masyrakat itu pun bertanya kepada jamaluddin,”maukah Tuan mengajri kami mengaji?” jamaluddin menjawab “dengan senang hati saya akan mengajarkan kepda kalian”. Mulai saat itu jamaluddin menjadi guru ngaji yang terknenal di pulau itu.
   Samaoai pada suatu hari  terdengar ada saembara untuk mencari seorang suami yang pantas untuk putri raja. Jamaluddin pun mengikuti saembara tersebut. Keesokan harinya pas di tempat pengumpulan orang orang yang mengikuti saembara,jamaluddin kaget yang ternyata yang menjdi raja adalah seorang lelaki tua yang pernah dia tolong pada saat ia menemukan kalung permata di kampong halamannya. Jamaluudin pun tak menyangka bahwa dia adalah seorang raja.
 Ketika raja mengumumkan apa yang yang harus di lakukan dalam saembara ini semua terediam,dan ternyata yang harus di lakukan adalah menanam sebuah biji yang telah di bagikan  kepada mereka dan masing masing orang hanya menerima satu biji saja. Bagi mereka yang mengikuti saembara di beri waktu satu bulan untuk merwat biji tersaebut dengan sebaik baiknya.
   Penanaman biji pun di mulai, jamaluddin sudah mulai menanam pada hari itu juga begitu juga dengan konstestan lainnya. Berbagai macam cara jamaluddin lakukan untuk merwat biji tersebut agar tumbuh dngan baik. Akan tetapi sudah setengah bulan biji ytersebut  tidak tumbuh,bahkan tumbuh tunas pun tidak. Jamaluddin pun sedikit putus asa dengan hal tersebut terleboh terlebih dia melihat biji kontestan lain sudah tumbuh besar menjadi tanaman yang cantik.
  Satu bulan sudah berlalu,hari ini tiba saatnya bagi setiap peserta saembara mengumpulkan hasil perawatan bijinya selama satu bulan. Dari sekian banyak peserta hanya punya jamaluddin yuang tidak tumbuh diantara kontestan lainnya. Dia sangat pesimis dan dia sudah pastikan kalau dia tidak akan menang.
  Akan tetapi raja berkata lain,dia mengatakan bahwa biji yang ia bagikan satu bulan yang lalu adalah biji mati dan tidak akan pernah tumbuh sampai kapanpun. Mendegar pernyataan dari raja jamaluddin sangat gembira dan percaya diri. Karena hanya punya dia yang tidak tumbuh.
 Sang raja menemui jamaluddin dan ketika dia melihatnmya raja juga mersa kaget bhwa yang dia lihat seorang pria yang telah menolongnya menemukan kalung permatanya dulu dan dia berkata kepada Jamaluddin”janji ku akan terpenuhi jika saya menikahkan putriku dengan mu dan tak kusangka kau mengikuti saembara ini”
  Jamaluddin pun dinpertemukan dengan sang putrid,dan sang putri sedang memakai kalung permata yang pernah dia temukan dulu.
Setelah menikah mereka hidup bahagia selmanya ……….